Mengapa bambu perlu diawetkan? Dan tahukah anda cara untuk
mengawetkan bambu secara mudah? Pada dasarnya, bambu merupakan jenis hasil hutan yang rentan
terhadap serang jamur dan serangga sehingga bambu sangat mudah lapuk. Dalam
kondisi tanpa pengawetan, daya tahan bambu hanya akan bertahan paling lama selama 3 tahun. Hal ini jelas akan menjadi masalah bagi para penggunanya
karena masa pemakaiannya yang pendek. Kondisi itulah yang menjadi alasan,
sehingga pengawetan bambu dinilai perlu karena bambu tidak seperti jenis kayu
keras pada umumnya yang rata-rata memiliki tingkat ketahanan baik terhadap
serangan jamur dan serangga perusak kayu.
Mengapa bambu sangat rentan terhadap jamur maupun serangga? Kemungkinan
penyebabnya adalah struktur batang yang ada pada bambu itu sendiri. Secara
ilmiah, struktur batang pada bambu tidak memiliki unsur-unsur kimia yang mampu menambah
tingkat ketahanan. Unsur kimia tersebut umumnya berupa zat toksik atau racun. Selain
itu, di dalam batang bambu banyak terdapat unsur zat gula yang mengundang dan sangat
disenangi oleh mikroorganisme. Kondisi seperti ini jelas berdampak tidak baik
bagi bambu karena mikroorganisme tersebut hanya akan merusak struktur bambu.
Kerusakan tersebut sangat berdampak terhadap kekuatan dan warna bambu. Dampak
yang diakibatkan seperti: pelapukan, pecah, berlubang atau timbulnya noda pada batang bambu.
Lalu bagaimana cara mengawetkan bambu secara mudah? Ada banyak cara atau
teknik yang dapat dilakukan untuk mengawetkan bambu. Metode pengawetannya bisa
dilakukan dengan cara tradisional ataupun dengan cara menggunakan bahan-bahan
kimia.
Pengawetan secara tradisional: yakni bambu diawetkan dengan
cara direndam ke dalam kolam yang berisi air, atau direndam dengan menggunakan
gamping atau belerang. Biasanya proses perendaman ini membutuhkan waktu
berbulan-bulan, sekitar 2 hingga 3 bulan bahkan ada yang merendamnya lebih lama.
Metode ini sangat mudah untuk diterapkan bagi siapa saja karena tidak
memerlukan keahlian khusus untuk melakukannya. Metode ini biasa digunakan oleh masyarakat tradisional. Namun, hasil yang didapat dari penerapan metode ini
memiliki kelemahan yaitu tekstur dan warna bambu menjadi rusak sehingga mengurangi keindahan pada bambu. Selain itu
dibutuhkan waktu lama untuk menghilangkan bau yang timbul akibat rendaman.
Pengawetan dengan menggunakan bahan kimia: contoh untuk bahan
kimia yang dapat digunakan untuk mengawetkan bambu adalah borak dan asam borik.
Dalam penerapannya, kedua jenis bahan kimia tersebut dicampur menjadi satu
dengan perbandingan 3 untuk boraks : 2 untuk asam boric, lalu dicampur dengan
air. Penggunaan metode ini dianggap lebih efisien daripada menggunakan cara
yang pertama tetapi untuk menerapkan metode ini dibutuhkan pengalaman atau
keahlian. Bagi anda yang masih awam untuk hal semacam ini, bisa disiasati
dengan cara didampingi oleh seseorang yang sudah berpengalaman.
Thanks for reading Cara Mengawetkan Bambu Dengan Mudah | Tags: Produk hutan
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »